Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali


kamu berdua sampai selesai!”
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk
meminjam
uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku
yang
membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan
sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang
kemiskinan
ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan
ke
universitas.
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil.
Hari demi
hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning,
dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik,
tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis
di
sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen
dari laci
ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku
berlutut di
depan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. “Siapa yang mencuri uang
itu?”
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah
tidak
mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau
begitu, kalian
berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan
berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah
begitu
marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau
kehabisan
nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan
memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan
apa lagi yang akan kamulakukan di masa mendatang? …
Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya
penuh
dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata
setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis
meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan
berkata,
“Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup
keberanian
untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi
insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak
pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk
masuk ke
SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk
masuk ke
sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,
menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya
memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu
baik…hasil
yang begitu baik…”
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa
gunanya?
Bagaimana mungkin kita bisa membiayai
keduanya sekaligus?”

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan
berkata, “Ayah,
saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah
cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul
adikku
pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat
lemahnya?
Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan
menyekolahkan

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan
rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang
sudah
mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan
secarik
kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah.
Saya
akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis
dengan
air mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang
adikku
hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi
konstruksi, aku
akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku
masuk dan
memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun
menunggumu di luar sana!”
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar,
dan
melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor
tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak
bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab,
tersenyum,
“Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika
mereka tahu
saya adalah adikmu?
Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-
debu
dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku
tidak
perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu
adalah
adikku
bagaimana pun penampilanmu…”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-
kupu. Ia
memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan,
“Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga
harus
memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku
menarik
adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.
Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah
telah
diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana.
Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan
ibuku.
“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk
membersihkan
rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu
adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.
Tidakkah kamu
melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela
baru
itu..”

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,
seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada
lukanya
dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak,
tidak
sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu
berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku
bekerja dan…”

Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku
memunggunginya,
dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal
bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan,
sekali
meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa.
Adikku
tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan
menjaga ibu dan ayah di sini.”

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku
mendapatkan
pekerjaan sebagai manajer pada departemen
pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras
memulai
bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah
kabel,
ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku
dan aku
pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu,
“Mengapa kamu menolak
menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu
yang
berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius.
Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
“Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan
saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti
itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku!” “Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam
tanganku.
Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani
dari
dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara
perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan
kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan
tidak
dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia
berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan
selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke
rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.

Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu
saja dan
berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu
gemetaran
karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang
sumpitnya.
Sejak hari itu,
saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku
dan baik
kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan
perhatiannya
kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku,
orang yang
paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan
dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan
perayaan
ini, air mata bercucuran turun dari wajahku
seperti sungai.

Ciuman seorang anak]
Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam hari dalam seminggu, dan sering kali sudah
lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka -memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya. Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.

Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua. “Ibu sayang padamu,” kata ibu Debbie. “Aku juga sayang Ibu,” gumam Debbie.

Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apapun padanya.. Juga tak ada
yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu .
Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya. “Kau senang di rumah Debbie?” tanya ibunya. “Rumah ini sepi sekali tanpa kau,” kata ayahnya. Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya. Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau
mengatakan menyayanginya? Apa
mereka tidak menyayanginya?. Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal
bersama ibu Debbie. Mungkin ada
kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.

Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya. “Selamat malam,”katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran,
menoleh. “Selamat malam”, sahut ayahnya. Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum. “Selamat malam, Cindy.”

Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.”Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?” tanyanya. Ibunya tampak bingung. “Yah,” katanya terbata-bata, “sebab… Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja.”

Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan
pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak
pernah menyayanginya.
Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan
pergi.

Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang di dunia ini.

Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku. Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia akan membuatnya berhasil.

Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk
dengan ekspresi cemas. Begitu Cindy masuk, ibunya berseru,” Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!”.

Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,”Aku sayang padamu,Bu.” Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata,”Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,” Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.

Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia
berjingkat dan mengecup ibunya. “Hai, Bu,”katanya. “Aku sayang padamu.”

Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan.
Kadang-kadang orangtuanya menarik
diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas
ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa. Ia telah membuat rencana, dan ia
menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk. “Mana ciuman untukku ?” tanya ibunya, pura-pura marah. Cindy duduk tegak. “Oh, aku lupa,” sahutnya. Lalu ia mencium ibunya. “Aku sayang padamu, Bu.” Kemudian ia berbaring lagi. “Selamat malam”, katanya, lalu memejamkan mata. Tapi ibunya tidak segera keluar. Akhirnya ibunya berkata. “Aku juga sayang padamu.”
Setelah itu ibunya membungkuk dan
mengecup pipi Cindy.”Dan jangan pernah lupa menciumku lagi,” katanya dengan nada dibuat tegas. Cindy tertawa. “Baiklah,”katanya. Dan ia memang tak pernah lupa lagi.

Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah. Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah,
:Mana ciuman untukku?” Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, Aku sayang padamu. Kau tahu itu, bukan?”
“Ya,Bu,” kata Cindy. “Sejak dulu aku sudah tahu.”

Ps:

* Bila kita ingin mengubah sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari dan ingin
agar orang lain melakukannya pada diri kita sendiri, Lakukan & mulailah dari diri kita sendiri. Jangan putus asa !!!.
* Bila jadi orangtua kelak, untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya, “Cium dan
Peluklah”.
* Hargailah apa yang anda miliki, terutama orang yang anda cintai. Hargai juga
waktu yang anda miliki, berikanlah waktu
untuk anak, keluarga atau orang yang anda cintai walau hanya sesaat namun
berarti untuknya dan bisa membuatnya bahagia.

41 responses

  1. shasa

    Sekarang sudah tersedia applikasi BB untuk
    JAVA&SYMBIAN di link ini dan rasakan
    perbedaannya yang tidak download bakal
    ketinggalan berita http://bbm-jav.zat.su/

    January 19, 2014 at 9:48 pm

    • kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
      dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
      berikan 4 angkah 7955 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
      dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
      ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
      allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
      kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
      sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
      .
      yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di
      0823 1333 6747,, insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
      juta, wassalam.

      dijamin 100% jebol saya sudah buktikan…sendiri….

      Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!

      1″Dikejar-kejar hutang

      2″Selaluh kalah dalam bermain togel

      3″Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel

      4″Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat

      5″Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
      tapi tidak ada satupun yang berhasil..

      Solusi yang tepat jangan anda putus aza….AKI SOLEH akan membantu
      anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
      butuh angka togel 2D3D4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
      100% jebol
      Apabila ada waktu
      silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: (((082313336747))) ATAU KLIK DISINI

      angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/

      angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/

      angka GHOIB; malaysia

      angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/

      angka GHOIB; laos

      July 11, 2014 at 10:28 pm

    • ibu hermawati

      Saya ingin menyampaikan kepada seluruh TKI yang bekerja di negeri orang saya ibu hermawati seorang TKI DI MALAYSIA pengen pulang ke indo tapi gak ada ongkos sempat saya putus asah apalagi dengan keadaan susah gaji suami itupun buat makan sedangkan hutang banyak kebetulan suami saya buka-buka internet mendapatkan nomor MBAH RONO katanya bisa bantu orang melunasi hutang melalui jalan TOGEL dengan keadaan susah jadi saya coba hubungi MBAH RONO dan minta angka bocoran MALAYSIA angka yang di berikan 4D TOTO ternyata betul-betul tembus 100% bagi saudarah-saudara di indo mau di luar negeri apabila punya masalah hutang sudah lama belum lunas jangan putus asah beliau bisa membantu meringankan masalah anda hubungi MBAH RONO di nomor (_085_340_489-469_) ini asli bukan rekayasa atau silahkan buktikan sendiri

      August 23, 2015 at 6:25 am

  2. cerita awalx mn c yg aku menangisi adikku 6 kali???
    kok tba2 “kamu berdua sampai selesai

    July 17, 2013 at 1:48 am

  3. titin hariani

    inspiratif…menyentuh ceritanya

    February 13, 2013 at 2:14 pm

  4. callme jey

    good and motivasi bangettttt….
    bleh numpang ngeser ya….

    December 11, 2012 at 12:58 pm

  5. Laurensia Milkha

    Keren banget, smpek nggk bisa nahan air mata 😥

    October 24, 2012 at 3:33 pm

  6. .heu heu heu…ampe gk ketahan jatoh jg aer dr mataku!

    September 2, 2012 at 10:40 am

  7. Eka surya saputri

    Sampe G bisa ngmg;-(;-(

    August 22, 2012 at 3:23 am

  8. n2fs

    Jadi inget sama adik-adik dirumah…Aku sayang kalian..maaf selama ini aku gk bisa jadi kakak yang baik untuk kalian

    Memang terkadang seorang adik itu lebih pantas dikatasan sebagai seorang kakak dari kakaknya karena ia tidak egois sepertikebanyakan dari seorang kakak…

    August 9, 2012 at 7:41 am

  9. Kecenk

    ada yang punya tisue g?kl ada aq mnt ….

    July 13, 2012 at 3:45 am

  10. fika d'fhyieshyie queen

    Q smpe nangis baca’y ..
    I like it

    May 29, 2012 at 12:18 am

  11. rahma

    nice posting 🙂

    March 28, 2012 at 9:54 am

  12. membuat haru saat membacanya.
    izi copas yaa 😀

    March 27, 2012 at 11:07 am

  13. nurul

    izin copas yaa.. 🙂
    tx..

    February 23, 2012 at 4:29 pm

  14. Dx ari

    Bgus bnget… . . . . . Q ampe nangis

    February 22, 2012 at 4:09 am

  15. rian

    keren..!

    February 16, 2012 at 5:01 am

  16. chika

    aku suka seritanya

    November 26, 2011 at 5:58 am

  17. cerita yg sangat mengandung makna,, jd terharu…..

    October 28, 2011 at 11:28 pm

  18. cerita indah yang mempunyai banyak pesan …

    October 25, 2011 at 11:44 am

  19. Aqu nangis dari awal baca AMPE AKHIr. Bagus banget. !

    October 23, 2011 at 9:02 am

  20. Seorang adik terkadang lebih besar jiwanya dari pada sang kakak.

    July 19, 2011 at 6:18 pm

  21. Cengeng bgt gw..baca crita gini aja nangis,,biarin ah ga ada yg tau inih aq nangis..:'(

    July 14, 2011 at 4:32 pm

  22. fajar

    menambah motifasi hidup.mksh y

    June 2, 2011 at 4:09 pm

  23. Cerita yg indah bngt, seneng deh k-lo kita punya cinta yg amat besar.

    May 17, 2011 at 12:41 pm

  24. king sulthan

    bagus bgt ceritanya, sy terharu bgt, krn sy jg punya kk yg baik bgt yg slu menyayangi

    May 13, 2011 at 2:33 pm

  25. ita

    bagus bgtcerita nya lebih dari 6x mungkin aku nagis nya,,,sampe banjir bandang,,, TOP deh pokok nya,,,,

    April 16, 2011 at 10:05 am

  26. cecilia

    ya ampun tuhan Yesus,,,,,,,,,,,,ceritanya bagus sekali,,,,,,,,mirip dengan kehidupanku dengan adikku yang udah tiada 1999 yang lalu

    April 15, 2011 at 4:49 am

  27. Emy

    terharu….

    March 27, 2011 at 10:13 am

  28. ceritanya bagus banget sampai terharu mendengarnya

    februari,14,2011

    March 14, 2011 at 4:08 am

  29. dewie cutee

    sedih bgt y cerita ny,,,sngguh mnyayat hati,,,tdk smua ny hub kakak beradik sprti itu,,mlah lbh mmentingkan ursan msng2…smoga crita ini jd inspirasi yg baik

    March 3, 2011 at 6:14 am

  30. wah..
    sungguh indah..

    download musik full album..
    http://musikalbum.us

    downloadnya cepat loh

    January 29, 2011 at 8:38 pm

  31. ouw ..
    sosweet …mta ku smpe brkca’kca 🙂

    January 28, 2011 at 5:46 am

  32. gw berasa terhipnotis dan khayalan gw berada dalam cerita itu saat ngebaca’nya (Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali) karna bnr” gw hayati bgt kata perkata yg ada dicerita itu, sungguh menyentak hati terinpirasi hidup gw dgn cerita itu. best story..

    January 27, 2011 at 6:08 pm

  33. Dwy

    Bagus,,
    Ampe terharu,,

    January 22, 2011 at 7:37 am

  34. lifia799

    hebat…cerita-a buat aq menangis 7x… Ciuman-a jg,jd tkut khlangan fmlys. Thanx ya..,bener2 menginspirasi…

    January 10, 2011 at 7:42 pm

  35. enak banget nih baca bginian !! sendirian di kamar !!
    sunyi bgt !! siang” !! 🙂

    December 31, 2010 at 5:37 am

  36. agus

    aku sangat tertarik dengan cerita itu…..sudah nggak ada lagi di jaman seperti sekarang ini….terutamama pada keluargaku sendiri yang kehipanya mengurusi kehidupan mereka sendiri…makasih smg jadi inspirasi buat diriku

    November 3, 2010 at 6:54 am

  37. stenly febrianda

    lagi -lagi aku menagis..
    enak baca cerita kalo lagi sndirian di kmar.
    suasana mendukung..
    semoga berpahala.

    October 30, 2010 at 3:47 pm

  38. natasya

    wow………..
    keren banget ceritanya…
    aq sadar bahwa masih banyak orang yang
    memiliki rasa rela berkorban terhadap sesamanya,walau pun itu semua sakit………..

    September 8, 2010 at 2:06 am

Leave a comment